Pada tahun 1795, Kerajaan Belanda ditaklukkan oleh Napoleon dari Prancis. Raja Belanda melarikan diri dan
minta perlindungan ke Inggris. Selanjutnya, Kerajaan Belanda di hapus. Kerajaan Belanda dijadikan bagian
dari negara Prancis. Kerajaan Belanda diubah namanya menjadi Republik Bataaf, Napoleon menempatkan adiknya.
Selanjutnya, Republik Bataaf diperintah oleh Louis Napoleon.
Pada akhirnya abad ke-18, VOC bangkrut. Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan. segala urusan VOC
diambil alih oleh pemerintah Kerajaan Belanda. Begitu pula mengenai wilayah jajahan. Tanah jajahan diambil
alih dan langsung diperintah oleh Kerajaan Belanda.
Perubahan politik di Negeri Belanda berakibat pula di Indonesia. Wilayah Indonesia menjadi miliki Pemerintah
Kolonial Belanda. Untuk menjalankan pemerintahan di Indonesia, Belanda menetapkan seorang gubernur jenderal.
Dengan demikian, mulailah kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia.
Di bawah kekuasaan pemerintah kolonial Belanda, rakyat Indonesia makin menderita. Gubernur Jenderal Belanda
bertindak kejam terhadap rakyat Indonesia.
1. Herman Willem Daendels (1808-1811)
Herman Willem Daendels diangkat sebagai gubernur jenderal di Indonesia pada tahun 1808. Daendels
memerintahkan Indonesia dengan kejam. Tugas pokok Daendels di Indonesia adalah mempertahankan Pulau Jawa
dari serangan Inggris. Daendels juga diberi tugas untuk memperbaiki tanah jajahan. Untuk itu, Daendels
memerintahkan membuat Jalan raya. Jalan Raya tersebut terkenal dengan nama Jalan Raya Anyer-Panarukan.
Panjang jalan raya itu kira-kira 1.100 km. Tujuannya untuk membendung pergerakan pasukan Inggris.
Daendels juga memerintahkan pendirian pabrik senjata. Pabrik tersebut didirakan di Semarang dan Surabaya.
Pangkalan angkatan laut juga dibangun di Merak. Untuk mengerjakan semua itu, rakyat dipaksa kerja rodi
(kerja paksa). Banyak di antara mereka menjadi korban. Kehidupan rakyat benar-benar menderita. Bahkan, tidak
sedikit yang menderita kelaparan. Dalam pembuatan Jalan Raya Anyer-Panarukan, ribuan rakyat meninggal.
Mereka meninggal karena kelaparan dan wabah penyakit. Daendels dijuluki Tuan Guntur karena kekejamannya.
Selanjutnya, Daendels mendapat banyak kecaman. Oleh karena itu, Daendels dipanggil pulang ke Belanda. Ia
digantikan oleh Gubernur Jenderal Janssens.
2. Janssens (1811)
Masa pemerintahan Janssens di Indonesia sangat singkat. Ia memang lemah dan kurang cakap. Ia tidak dapat
membendung pasukan Inggris. Pada tanggal 17 september 1811, pasukan Inggris berhasil mengalahkannya di
Tuntang (Salatiga). Selanjutnya, Indonesia berada di bawah kekuasaan inggris.
minta perlindungan ke Inggris. Selanjutnya, Kerajaan Belanda di hapus. Kerajaan Belanda dijadikan bagian
dari negara Prancis. Kerajaan Belanda diubah namanya menjadi Republik Bataaf, Napoleon menempatkan adiknya.
Selanjutnya, Republik Bataaf diperintah oleh Louis Napoleon.
Pada akhirnya abad ke-18, VOC bangkrut. Pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan. segala urusan VOC
diambil alih oleh pemerintah Kerajaan Belanda. Begitu pula mengenai wilayah jajahan. Tanah jajahan diambil
alih dan langsung diperintah oleh Kerajaan Belanda.
Perubahan politik di Negeri Belanda berakibat pula di Indonesia. Wilayah Indonesia menjadi miliki Pemerintah
Kolonial Belanda. Untuk menjalankan pemerintahan di Indonesia, Belanda menetapkan seorang gubernur jenderal.
Dengan demikian, mulailah kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia.
Di bawah kekuasaan pemerintah kolonial Belanda, rakyat Indonesia makin menderita. Gubernur Jenderal Belanda
bertindak kejam terhadap rakyat Indonesia.
1. Herman Willem Daendels (1808-1811)
Herman Willem Daendels diangkat sebagai gubernur jenderal di Indonesia pada tahun 1808. Daendels
memerintahkan Indonesia dengan kejam. Tugas pokok Daendels di Indonesia adalah mempertahankan Pulau Jawa
dari serangan Inggris. Daendels juga diberi tugas untuk memperbaiki tanah jajahan. Untuk itu, Daendels
memerintahkan membuat Jalan raya. Jalan Raya tersebut terkenal dengan nama Jalan Raya Anyer-Panarukan.
Panjang jalan raya itu kira-kira 1.100 km. Tujuannya untuk membendung pergerakan pasukan Inggris.
Daendels juga memerintahkan pendirian pabrik senjata. Pabrik tersebut didirakan di Semarang dan Surabaya.
Pangkalan angkatan laut juga dibangun di Merak. Untuk mengerjakan semua itu, rakyat dipaksa kerja rodi
(kerja paksa). Banyak di antara mereka menjadi korban. Kehidupan rakyat benar-benar menderita. Bahkan, tidak
sedikit yang menderita kelaparan. Dalam pembuatan Jalan Raya Anyer-Panarukan, ribuan rakyat meninggal.
Mereka meninggal karena kelaparan dan wabah penyakit. Daendels dijuluki Tuan Guntur karena kekejamannya.
Selanjutnya, Daendels mendapat banyak kecaman. Oleh karena itu, Daendels dipanggil pulang ke Belanda. Ia
digantikan oleh Gubernur Jenderal Janssens.
2. Janssens (1811)
Masa pemerintahan Janssens di Indonesia sangat singkat. Ia memang lemah dan kurang cakap. Ia tidak dapat
membendung pasukan Inggris. Pada tanggal 17 september 1811, pasukan Inggris berhasil mengalahkannya di
Tuntang (Salatiga). Selanjutnya, Indonesia berada di bawah kekuasaan inggris.