Pada tahun 1936, Dewan rakyat mengajukan petisi kepada pemerintah Belanda. Petisi itu dikenal dengan nama Petisi Sutarjo. Petisi tersebut diajukan oleh Sutarjo Kartohadikusumo. Petisi itu berisi tentang keinginan untuk membentuk pemerintahan sendiri bagi rakyat Indonesia. Akan tetapi, Petisi itu ditolak oleh pemerintah Belanda.
Berbagai organisasi pergerakan kecewa atas penolakan tersebut. akibtnya, pada tahun 1939, dibentuklah organisasi beru yang disebut Gabungan Politik Indonesia (GAPI). GAPI merupakan gabungan dari barbagai organisasi politik. GAPI mengajukan tuntutan Indonesia berparlemen.
Tokoh-tokoh pergerakan yamh ikut memimpin GAPI adalah M.H. Thamrin (Prindra), Mr. Amir Syarifuddin (Gerindo), dan Abikusuno Cokrosuyoso (PSII). Pada tanggal 25 Desember 1939, GAPI mengadakan Kongres Rakyat Indonesia di Batavia. Tujuan diadakannya Kongres Rakyat Indonesia adalah mencapai Indonesia Raya.
Berbagai organisasi pergerakan kecewa atas penolakan tersebut. akibtnya, pada tahun 1939, dibentuklah organisasi beru yang disebut Gabungan Politik Indonesia (GAPI). GAPI merupakan gabungan dari barbagai organisasi politik. GAPI mengajukan tuntutan Indonesia berparlemen.
Tokoh-tokoh pergerakan yamh ikut memimpin GAPI adalah M.H. Thamrin (Prindra), Mr. Amir Syarifuddin (Gerindo), dan Abikusuno Cokrosuyoso (PSII). Pada tanggal 25 Desember 1939, GAPI mengadakan Kongres Rakyat Indonesia di Batavia. Tujuan diadakannya Kongres Rakyat Indonesia adalah mencapai Indonesia Raya.